Senin, 06 November 2017

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR "FAKTOR KEMISKINAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN"

MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
FAKTOR KEMISKINAN  DAN UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN


Nama : Akhmad Qurthubi
NPM : 56417452
Kelas : 1IA08

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI 
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA 

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan YME. Karena atas rahmat dan restu-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Faktor Kemiskinan dan Upaya Penanggulangan”
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosial Dasar . Dalam penyusunan makalah ini,  bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Depok, 02 November 2017
Hormat sayat

Penyusun
Akhmad Qurthubi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB 2 PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian Kemiskinan 2
2.2 Mengukur Kemiskinan 2
2.3 Faktor Yang menyebabkan Kemiskinan di Indonesia 3
2.4 Upaya penanngulangan kemiskinan di indonesia 3
BAB 3 PENUTUP 6
3. KESIMPULAN 6
DAFTAR PUSTAKA 7




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara berkembang memang memiliki banyak isu dan permasalahan terkait sosial dan ekonomi yang perlu diamati lebih lanjut. Salah satunya adalah kemiskinan. Perdebatan terjadi ketika teori, konsep, serta pengaplikasian untuk menanggulangi kemiskinan dirasa hanya berpengaruh sedikit dalam upaya mengentasan kemiskinan. Alhasil hanya menjadi alat menghambur-hambur biaya dengan hasil yang dirasa minim.
seperti hal nya di Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi untuk terus maju mengingat letak geografisnya yang menunjang tersedianya kekayaan alam yang melimpah, tanah yang subur, potensi bahari yang besar, serta keanekaragaman hayati yang hanya bisa dibandingkan oleh beberapa negara saja. Optimisme muncul dengan banyaknya kekayaan yang Indonesia miliki sebagai sebuah jembatan dari jawaban pengentasan kemiskin seperti dengan membuka lapangan kerja baru, pemerataan pendapatan, dll.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang:
1. Apa pengertian kemiskinan?
2. Bagaimana cara mengukur kemiskinan?
3. Apa saja penyebab kemiskinan?
4. Bagaimana keadaan kemiskinan di Indonesia?
5. Apa saja yang harus diprioritaskan dalam pengentasan kemiskinan?
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh pembaca Metode-metode yang dilampirkan dalam makalah ini bisa diterapkan sebagai terobosan dalam penuntasan masalah kemiskinan khusunya di indonesia Harus mampu menjadi pemecahan masalah yang diharapkan

BAB 2
 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemiskinan
(www.artikelsiana.com ditulis oleh Yusnita 2014-10-24 14:00Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Kurangnya kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

2.2 Mengukur Kemiskinan
(www.ochascorpiogirl.blogspot.co.id ditulis oleh ocha 2010 -10 -04 -18:22)Kemiskinan  indikator sehatnya perekonomian sebuah negara. Ada beberapa pendekatan untuk mengukur kemiskinan sebuah negara. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan relatif dan pendekatan absolut.
pendekatan relatif adalah pendekatan yang melihat faktor lain sebagai penentu seperti subsidi atau distribusi yang dilakukan negara. Sedangkan pendekatan absolut adalah mereka yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka seperti kekurangan pendapatan, dll.


2.3 Faktor Yang menyebabkan Kemiskinan di Indonesia
1. penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
2. penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
3. penyebab sub-budaya ("subcultural"), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
4. penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
5. struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
6. Kebutuhan Kesempatan lampangan  Kerja Kurang Memadai
7. Distribusi Pendapatan masyarakat Tidak Merata

Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan,
2.4 Upaya penanngulangan kemiskinan di indonesia
Strategi pengentasan kemiskinan yang efektif bagi Indonesia terdiri dari tiga komponen
1. Membuat Pertumbuhan Ekonomi Bermanfaat bagi Rakyat Miskin
2. Membuat Layanan Sosial Bermanfaat bagi Rakyat Miskin.
3. Membuat Pengeluaran Pemerintah Bermanfaat bagi Rakyat Miskin
Sebagai kesimpulan, masalah kemiskinan Indonesia yang terus ada dan bersifat khas, digabung dengan prioritas pemerintah dan kemampuan fiskal untuk menanganinya, Indonesia saat ini berada dalam posisi untuk meraih kemajuan yang berarti dalam upaya mengentaskan kemiskinan.   Pertanyaannya adalah: dari mana semua harus dimulai?  Berbagai  tindakan


diperlukan di beberapa bidang untuk menangani empat butir penting dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia yaitu:
a. mengurangi kemiskinan dari segi pendapatan melalui pertumbuhan
b. memperkuat kemampuan sumber daya manusia
c. mengurangi tingkat kerentanan dan risiko di antara rumah tangga miskin, dan
d. memperkuat kerangka kelembagaan untuk melakukannya dan membuat kebijakan publik lebih memihak masyarakat miskin.
Mengingat ke-empat butir tersebut di atas, maka ada 16 tindakan berikut merupakan prioritas untuk dilakukan dengan segera. Ke 16 tindakan itu yaitu:
1)  Hapuskan larangan impor beras.
2)  Lakukan investasi di bidang pendidikan dengan fokus pada perbaikan akses dan keterjangkauan sekolah menengah serta pelatihan ketrampilan bagi masyarakat miskin, sambil terus meningkatkan mutu dan efisiensi sekolah dasar.
3) Lakukan investasi di bidang kesehatan dengan fokus pada perbaikan mutu layanan kesehatan dasar (oleh pemerintah dan swasta) dan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan.
4) Suatu upaya khusus diperlukan untuk menangani angka kematian ibu yang sangat tinggi di Indonesia.
5) Perbaiki mutu air bagi masyarakat miskin dengan menggunakan strategi berbeda antara daerah pedesaan dengan perkotaan.
6)  Tangani  krisis  sanitasi  yang  dihadapi Indonesia  dan masyarakat miskinnya.
7)  Luncurkan program berskala besar untuk melakukan  investasi pembangunan jalan  desa.
8)  Perluas (sampai tingkat nasional) pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (CDD) Indonesia yang  sukses.
9)  Pengembangan secara utuh sistem jaminan sosial komprehensif yang mampu menangani risiko dan kerentanan yang dihadapi oleh masyarakat miskin dan hampir miskin.
10)  Revitalisasi pertanian melalui investasi di bidang infrastruktur dan membangun kembali riset dan penyuluhan.
11)  Memperlancar sertifikasi tanah dan memanfaatkan kembali tanah gundul dan tidak subur untuk penggunaan yang produktif.
12)  Membuat peraturan ketenagakerjaan yang lebih fleksibel.
13)  Perluas jangkauan layanan keuangan bagi masyarakat miskin dan tingkatkan akses usaha mikro dan kecil ke pinjaman komersial.
14)  Perbaiki fokus kepada kemiskinan dalam perencanaan dan penganggaran di tingkat nasional untuk penyediaan  layanan.
15)  Jalankan  program  pengembangan  kapasitas  untuk meningkatkan  kapasitas pemerintah  daerah dalam merencanakan, menganggarkan  dan melaksanakan program  pengentasan  kemiskinan.
16)  Perkuat monitoring dan kajian  terhadap program kemiskinan.
BAB 3 
PENUTUP
3. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas kita bisa mengambil kesimpulan dalam beberapa poin, diantaranya
1. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar, kemiskinan kadang juga berarti tidak adnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasimasalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warganegara.
2. Stabilitas ekonomi sangat berkaitan dengan dunia perpolitikan suatu Negara. Maka dari itu politik suatu Negara harus diupayakan berada dalam kondisi yang kondusif agar perekonomian stabil berdampak pada berkurangnya masyarakat miskin.
3. Program penanggulangan kemiskinan harus yang memberi rangsangan mandiri kepada masyarakat. Bukan program-program yang membuat masyarakat menjadi malas.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan(diunduh tanggal 3 November 2017)
http://www.artikelsiana.com/2014/10/upaya-menanggulangi-kemiskinan-usaha.html(diunduh tanggal 3 November 2017)
http://ochascorpiogirl.blogspot.co.id/2012/10/faktor-penyebab-dan-cara-mengatasi.html (diunduh tanggal 4 November 2017)


0 komentar:

Posting Komentar