Jelaskan mengapa pada tahap perancangan Konseptual dan tahap
Perancangan Logik, tidak tergantung pada DBMS yang akan digunakan ?
Perancangan
database secara konseptual
Tujuan dari fase ini adalah
menghasilkan conceptual schema untuk database
yang tergantung pada sebuah DBMS yang
spesifik. Sering menggunakan
sebuah high-level data model seperti
ER/EER model selama fase ini. Dalam
conceptual schema, kita harus
memerinci aplikasi-aplikasi database yang
diketahui dan transaksi-transaksi yang
mungkin.
Fase perancangan database secara
konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel
1. Perancangan skema konseptual :
menguji kebutuhan-kebutuhan data dari
suatu database yang merupakan
hasil dari fase 1, dan menghasilkan
sebuah conceptual database schema
pada DBMS independent model data
tingkat tinggi seperti EER (enhanced
entity relationship)
model.
Skema ini dapat dihasilkan dengan
menggabungkan bermacam-macam
kebutuhan user dan secara langsung
membuat skema database atau dengan
merancang skema-skema yang terpisah
dari kebutuhan tiap-tiap user dan
kemudian menggabungkan skema-skema
tsb. Model data yang digunakan
pada perancangan skema konseptual
adalah DBMS-independent, dan
langkah selanjutnya adalah memilih
sebuah DBMS untuk melaksanakan
rancangan tsb.
2. Perancangan transaksi :
menguji aplikasi-aplikasi database
dimana kebutuhan-kebutuhannya telah
dianalisa pada fase 1, dan
menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.
Kegunaan fase ini yang diproses secara
paralel bersama fase perancangan
skema konseptual adalah untuk
merancang karakteristik dari transaksitransaksi
database yang telah diketahui pada
suatu DBMS-independent.
Transaksi-transaksi ini akan digunakan
untuk memproses dan memanipulasi
database suatu saat dimana database
tsb dilaksanakan.
Perancangan
database secara logika (pemetaan model data)
Tujuan Fase dari perancangan database adalah membuat
sebuah skema
konseptual dan skema eksternal pada
model data dari DBMS yang terpilih.
Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema
konseptual dan skema eksternal
yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase
ini, skema konseptual
ditransformasikan dari model data
tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2
ke dalam model data dari DBMS yang
dipilih pada fase 3.
Pemetaannya dapat diproses dalam 2
tingkat :
1. Pemetaan system-independent :
pemetaan ke dalam model data DBMS
dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus
yang berlaku pada implementasi DBMS
dari model data tsb.
2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik :
mengatur skema yang dihasilkan pada
langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang
akan datang dari suatu model data
yang digunakan pada DBMS yang dipilih.
Hasil dari fase ini memakai
perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS yang
dipilih yang menentukan tingkat skema
konseptual dan eksternal dari sistem
database. Tetapi dalam beberapa hal,
perintah-perintah DDL memasukkan
parameter-parameter rancangan fisik
sehingga DDL yang lengkap harus
menunggu sampai fase perancangan
database secara fisik telah lengkap.
Fase ini dapat dimulai setelah
pemilihan sebuah implementasi model data
sambil
menunggu DBMS yang spesifik yang akan
dipilih. Contoh: jika memutuskan
untuk menggunakan beberapa relational
DBMS tetapi belum memutuskan
suatu relasi yang utama. Rancangan
dari skema eksternal untuk aplikasiaplikasi
yang spesifik seringkali sudah selesai
selama proses ini.
Kenapa tidak
tergantung pada DBMS yang akan digunakan ?
Karena Pemetaan
kedalam model data database dgn tidak mempertimbangkan
karakteristik
atau hal khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb.
0 komentar:
Posting Komentar