Rabu, 22 April 2020

prestest_vc3_3IA11_56417452_AkhmadQurthubi


Jelaskan mengapa pada tahap perancangan Konseptual dan tahap Perancangan Logik, tidak tergantung pada DBMS yang akan digunakan ?

Perancangan database secara konseptual
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk database
yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan
sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini. Dalam
conceptual schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi database yang
diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.
Fase perancangan database secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel

1. Perancangan skema konseptual :
menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan
hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah conceptual database schema
pada DBMS independent model data tingkat tinggi seperti EER (enhanced
entity relationship)
model.
Skema ini dapat dihasilkan dengan menggabungkan bermacam-macam
kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database atau dengan
merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap user dan
kemudian menggabungkan skema-skema tsb. Model data yang digunakan
pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent, dan
langkah selanjutnya adalah memilih sebuah DBMS untuk melaksanakan
rancangan tsb.

2. Perancangan transaksi :
menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah
dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.
Kegunaan fase ini yang diproses secara paralel bersama fase perancangan
skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksitransaksi
database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent.
Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi
database suatu saat dimana database tsb dilaksanakan.

Perancangan database secara logika (pemetaan model data)
Tujuan Fase  dari perancangan database adalah membuat sebuah skema
konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih.
Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal
yang dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema konseptual
ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2
ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.
Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat :

1. Pemetaan system-independent :
pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS
dari model data tsb.

2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik :
mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data
yang digunakan pada DBMS yang dipilih.
Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS yang
dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem
database. Tetapi dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan
parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus
menunggu sampai fase perancangan database secara fisik telah lengkap.
Fase ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data
sambil
menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh: jika memutuskan
untuk menggunakan beberapa relational DBMS tetapi belum memutuskan
suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasiaplikasi
yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.


Kenapa tidak tergantung pada DBMS yang akan digunakan ?
Karena Pemetaan kedalam model data database dgn tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tsb.

0 komentar:

Posting Komentar